Rabu, 23 November 2011

PERKULIAHAN


PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang di koordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Definisi organisasi menurut para ahli yaitu :
·         Chester I Barnard , organisasi adalah setiap sistem kerja sama antara dua orang atau lebih.
·         James D. Money, organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
·         Siagian SP, organisasi adalah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih, yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah di tentukan  ikatan yang di dalamnya terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok yang di sebut bawahan.
Organisasi itu merupakan sistem karena :       Ada pola aktivitas
                                                                        Ada sekelompok orang
                                                                        Ada tujuan yang telah di tetapkan
Sifat Sifat Organisasi
·         Organisasi Formal
·         Organisasi Informal
Kerja sama yang dilakukan dalam organisasi berbeda-beda, antara lain :
·         Kerja sama internal organisasi, yaitu keja sama yang dilakukan oleh semua unit organisasi atau semua bidang yang terdapat didalam organisasi.
·         Kerja sama eksternal organisasi, yaitu kerjasama yang dilakukan antarorganisasi.



STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk atau struktur organisasi berbeda-beda. Dilihat dari pola hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi, organisasi dapat di bedakan bentuknya, seperti :
·         Organisasi garis (line Organization), ialah suatu bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan satu wewenang tunggal. Segala keputusan dan kebijakan berada pada satu tangan yaitu pimpinan. Pimpinan organisasi mempunyai pengaruh yang sangat kuat kepada bawahannya.  Adapun ciri-ciri dari organisasi garis adalah:
1.      Organisasinya kecil.
2.      Jumlah anggotanya sedikit.
3.      Pemilik merupakan pimpinan organisasi
4.      Asas kesatuan komando yang dominan.
5.      Disiplin dan pengawasan ketat
6.      Koordinasi antar pegawai sangat sederhana dan mudah di lakukan
7.      Hubungan antar anggota sangat dekat.
8.      Penggunaan alat-alat sederhana.
9.      Produk yang dihasilkan homogen.
·         Organisasi staf (staff organization), adalah suatu organisasi yang memiliki hubungan dengan puncak pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, untuk kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan.
·         Organisasi lini dan staff (line and staff), adalah bentuk organisasi yang diterapkan dalam organisasi yang besar yang memiliki jumlah staf yang banyak. Ciri-ciri organisai staf adalah :
1.      Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatan komando
2.      Staf memiliki wewenang fungsional.
3.      Digunakan oleh organisasi besar
4.      Seluruh staf memiliki keahlian masing-masing
5.      Kedisiplinan staf dipegang teguh
6.      Adanya pengembangan karir staf sesuai dengan keahliannya.
·         Organisasi Fungsional, adalah pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas. Setiap atasan dapat melakukan intruksi kepada semua bawahan sepanjang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. Kebaikan organisasi ini adalah :
1.      Spesialisasi katyawan maksimal
2.      Solidaritas antar karyawan sangat tinggi
3.      Disiplin pegawai sangat tinggi
4.      Tanggung jawab atas fungsinya terjamin
5.      Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh orang yang ahli
·         Organisasi bentuk panitia (commite), organisasi ini bersifat sementara dan khusus di bentuk dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Tetapi ada juga organisasi yang terus menerus menggunakan kepanitiaan, ciri-cirinya adalah :
1.      Pemimpin berbentuk kolektif.
2.      Terdiri atas beberapa orang.
3.      Pengambilan keputusan selalu di dasarkan musyawarah dan mengutamakan kuorum.
4.      Kegiatan merupakan tanggung jawab bersama.
The Liang Gie, menjelaskan bahwa bentuk organisasi dapat di bedakan dari sisi jumlah orang yang memimpinnya, yaitu :
·         Organisai bentuk tunggal, organisasi dipimpin oleh satu pimpinan.
·         Organisasi bentuk komisi, organisasi yang di pimpin oleh lebih dari satu orang pimpinan.
Organisasi dapat dilihat pula dari lalu lintas wewenang tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi, yaitu :
·         Bentuk lurus, yaitu organisasi yang menerapkan kekuasaan dan wewenang dan struktur hirearkis.
·         Bentuk fungsional, yaitu organisasi yang menjalankan roda keorganisasiannya dengan mengutamakan fungsi dan tujuan setiap perencanaan.

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI DAN MODEL ORGANISASI
Prinsip adalah landasan atau pijakan yang sering disebut sebagai referensi utama dalam memulai pelaksanaan kegiatan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan.

Prinsip-prinsip organisasi menurut Manulang adalah:
1.      Adanya tujuan yang jelas.
2.      Prinsip keja sama.
3.      Pembagian kerja yang jelas.
4.      Pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang sistematis.
5.      Rentangan kekuasaan jelas.
6.      Kesatuan perintah dan tangguang jawab.
7.      Koordinasi yang terpadu dan integral.

Model Organisasi
Thompson membedakan model organisasi dalam tiga hal, yaitu:
1.      Model tertutup (closed model)
Pada model ini hubungan antara pimpinan dan bawahannya bersifat tertutup, pemimpin dalam mengelola organisasi kurang terbuka pada bawahannya. Karakteristik system organisasi tertutup adalah :
·         Tugas rutin  selalu dalam keadaan stabil.
·         Terdapat spesialisasi tugas.
·         Konflik organisasi diselesaikan dari atas.
·         Menekan pada tugas
·         Hubungan hirearki dipertahankan dengan ketat.
·         Sikap pemimpin tidak perlu diketahui oleh bawahan.
·         Masalah organisasi menjadi tanggung jawab pemimpin saja.
·         Interaksi orang-orang dalam organisasi cenderung vertikal (penyelesaian diserahkan pada pemimpin).
·         Gaya interksi pimpinan lebih bersifat komando.
·         Hubungan antara pimpinan dan bawahan diatur dengan jelas dan tegas
Dalam sistem organisasi tertutup ada tiga aliran yaitu :
·         Aliran birokrasi
·         Aliran manajemen ilmiah
·         Aliran manajemen administrative

2.      Model terbuka (open model)
Pada model ini antara pimpinan dan bawahan lebih terbuka. Kebijaksanaan pimpinan selalu dijelaskan kepada bawahan, selama itu memungkinkan. Karakteristiknya adalah:
·         Tercapainya tujuan.
·         Lebih menekan pada rasa tanggung jawab.
·         Konflik diselesaikan lebih dahulu secara intern.
·         Organisasi dipandang sebagi struktur jaringan kerja yang mungkin dapat mengalami perubahan.
·         Lebih menekan pada hasil dan mutu kerjanya.
·         Antara organisasi dan lingkungan saling mempengaruhi.

3.      Model synthesis (synthesis model)
Model ini, oraganisasi di pengaruhi oleh keadaan lingkungan dan sifatnya tidak menentu. Prilaku organisasinya diwarnai oleh kebutuhan untuk merasionalkan dan merutinkan kegiatan internnya. Asumsinya
·         Organisasi dan lingkungan berubah-ubah.
·         Organisasi beserta anggotanya berusaha hidup terus.
·         Belajar maju dari kesalahan yang pernah dilakukan.

EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Teori organisasi yang ada sekarang adalah hasil dari evolusi. Ada dua dimensi dasar dalam evolusi teori organisasi :
Dimensi pertama, mereflesikan organisasi itu adalah sistem. Organisasi pada dasarnya dipandang berdiri sendiri dan tertutup dari lingkungannya. Tetapi mulai tahun 1960, teori organisai mulai menerima persfektif sistem terbuka. Analisis yang sebelumnya berfokus pada karakteristik intern dari organisasi, dan berubah menjadi pendekatan yang menekankan pentingnya organisasi.
Dimensi kedua, berhubungan dengan hasilhasil akhir dari struktur organisasi. Disini terdapat perbedaan. Persfektif rasional menyatakan bahwa struktur organisasi dirasakan sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif. Sedangkan persfektif sosial menekankan bahwa struktur hasil utama dari kekuatan yang saling bertentang dari para pengikut organisasi yang mencari kekuasaan dan kendali, dengan memperlihatkan evolusi teori organisasi kontemporer yang menghasilkan empat klasifikasi yang merupakan perkiraan yaitu :
Tipe 1
Pada tipe ini dikenal dengan aliran klasik mengembangkan prinsip atau model universal yang dapat di gunakan pada semua keadaan. Tipe ini dipelopori oleh Frederick W Taylor yang melahirkan empat prinsip manajemen :
·         Pergantian metode untuk menentukan setiap elemen dari pekerjaan seorang pekerja
·         Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah
·         Kerjasama antara manajer dan buruh untuk mnyelesikan tujun pekerjaan
·         Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer dan para pekerja
Tipe 2
Tipe ini adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Teoritikus ini disebut aliran hubungan antar manusia (human relations school), memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia.
Tipe 3
Konflik antara tesis dan antithesis membawa kita pada sebuah sintesis yang memberi pedoman yang lebih baik pada manajer. Sintesis tersebut adalah pendekatan kontingensi.
Tipe 4
Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan perhatiannya pada sifat politis organisasi.





Kerangka
WAKTU
1900-1930
1930-1960
1960-1975
1975 ?
Persfektif sistem
Tertutup
Tertutup
Terbuka
Terbuka
Persfektif tujuan
Rasional
Sosial
Rasional
Sosial
Tema utama
Efesiensi
Mekanis
Orang dan hubungan manusia
Desain-desain kontingensi
Kekuasaan dan politik
Klasikal teoritis
Tipe 1
Tipe 2
Tipe 3
Tipe 4


MEMASUKI PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang di miliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap prilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

Manusia dalam organisasi
Dalam organisasi terjadi proses komunikasi yang dilakukan antara seseorang kepada yang lainnya. Dalam proses tersebut, pengambil inisiatif selalu berharap agar tujuannya berkomunikasi dapat diterima oleh penerima. Penerimaan terhadap inisiatif tersebut adalah persepsi, yang merupakan proses kognitif atau proses psikologi.
Persepsi menurut Hammer dan Organ adalah : proses dimana seseorang mengorganisasikan pikirannya, penafsiran, mengalami atau mengolah suatu pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di dalam lingkungannya.

Proses belajar
Proses belajar adalah suatu proses yang membuat suatu informasi yang diperoleh melalui proses persepsual menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan tindakan. Proses belajar dapat membuat seseorang merubah perilakunya. Menurut Luthans, Proses belajar dapat efektif mengubah perilaku para anggota suatu organisasi dengan beberapa hal yaitu :
1.      Proses belajar mencakup suatu proses perubahan, walaupun tidak selalu berupa perbaikan.
2.      Perubahan perilaku sebaiknya bersifat permanen, sehingga dapar terjadi proses belajar.
3.      Beberapa bentuk pemberian pengalaman diperlukan untuk terjadinya proses belajar.
4.      Pemberian pengalaman harus dibantu dan diperkuat sehingga mungkin terjadinya proses belajar.
Proses belajar memerlukan pengetahuan, dan prestasi merupakan hasil penerapan pengetahuan dalam praktik.  Untuk menjadi lebih baik, maka organisasi melakukan program pelatihan.

Pengertian kelompok
Menurut Schein kelompok yang memiliki ikatan spikologis adalah :
1.      Saling berhubungan
2.      Saling memperhatikan
3.      Menerima kenyataan sebagai kelompok.

Teori tentang terjadinya kelompok
Teori terjadinya kelompok menurut para ahli yaitu :
Teori Tukar Menukar (Thibaut dan Kelley). Menurut teori ini, interaksi dalam suatu kelompok terjadi dalam proses tukar menukar antara imbalan (reward) dengan ongkos (cost). Dalam setiap interaksi, seseorang selalu mendapatkan imbalan berupa kepuasan atau terpenuhinya sebagian kebutuhannya.
Tuckman mengidentifikasi ada empat tahap dalam terbentuknya suatu kelompok, yaitu :
·         Tahap pembentukan yaitu tahapan dalam dimana seseorang melakukan beberapa pengujian terhadap anggota lain tentang hubungan antarperorangan yang bagaimana dikehendaki oleh kelompok.
·         Tahap pancaroba yaitu pada tahap ini mulai terjadi konflik pada kelompok. Anggota mulai menampilkan pribadinya masing-masing. Pada tahap ini muncul berbagai reaksi untuk mengubah arah struktur kelompok.
·         Tahap pembentukan norma yaitu tahap pancaroba memberikan manfaat berupa makin terbukannya setiap anggota kelompok. Hal ini membantu terciptanya kesamaan perasaan, pengembangan keakraban, penentuan ukuran-ukuran, dan peran baru.
·         Tahapan berprestasi (performing), pada tahap ini hubungan antar perorangan berperan sebagai alat untuk pelaksanaan pekerjaan. Peranan seseorang menjadi semakin luwes dan makin fungsional.
Dalam hubungan dengan prilaku organisasi, pemahaman atas terjadinya dan terbentuknya kelompok mengandung beberapa arti yaitu:
·         Manajer tidak perlu khawatir jika terjadi kelompok-kelompok dalam organisasi sebagai gejala ketidak puasan terhadap organisasi formal.
·         Manajer sedapat mungkin mengembangkan kelompok kecil yang dapat mendukung proses pematangan sosial psikologis para anggotanya.
·         Manajer dapat menggunakan kelompok sebagai wadah untuk mengembangkan prilaku organisasi.
Macam-macam Kelompok
1.      Kelompok formal dan informal
2.      Kelompok berdasarkan keanggotaan dan yang berdasarkan kesukaan
3.      Pembagian kelompok berdasarkan jumlah keanggotaan

KOMUNIKASI ANTAR PERORANGAN
Komunikasi merupakan aspek utama dari perilaku dalam kelompok dan perilaku dalam organisasi. Komunikasi antar perorangan merupakan salah satu aspek penting karena perilaku seseorang ditentukan oleh dan menentukan perilaku organisasi dan dinyatakan dalam bentuk organisasi.
Proses dan Langkah-Langkah dalam Berkomunikasi
Proses komunikasi berawal sejak sipengirim berita :
·         Menyiapkan pesannya
·         Meneruskannya pada seseorang
·         Melalui saluran atau tanpa saluran
·         Si penerima menafsirkan pesan tersebut
·         Bertindak (diharapkan) sesuai dengan maksud pengirim pesan

Hambatan dalam berkomunikasi
Hambatan dalam berkomunikasi dapat disebabkan oleh si pengirim pesan dan dapat juga karena kelemahan si penerimanya. Hambatan komunikasi dapat mengurangi efektivitas proses komunikasi.

Struktur Dan  Prilaku Dalam Kelompok
Struktur kelompok dapat dapat dilihat dari pola hubungan yang berlaku tetap antara anggota kelompok yang bersangkutan. Pola ini menimbulkan hubungan kecenderungan pada tiap anggota untuk menempatkan diri mereka masing-masing pada tempat yang tepat menurut masing-masing.

Hubungan Antarstatus
Susunan status (urutan sosial) dapat berkembang karena berbagai sebab. Susunan status dalam kelompok, dalam organisasi, selalu tampil dalam dua wujud yaitu status formal dan status sosial.
Cherter I Barnard, mengemukakan tiga faktor yang dapat mendudukan status seseorang, yaitu:
1.      Kemampuan fisik, mental, dan sosial yang berbeda timbul karena pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
2.      Tingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan pekerjaan.
3.      Tingkat pentingnya pekerjaan yang harus dilakukan. Orang yang melakukan pekerjaan penting, tinggi statusnya.

Status Dan Pola Interaksi Manusia
Interaksi manusia menurut para ahli :
·         Fisek dan Ofshe : tingkah laku atau cara berinteraksi suatu kelompok sering memberikan suatu gambaran mengenai struktur status dalam kelompok tersebut.
·         G.I Susman : pola interaksi manusia memiliki beberapa implikasi terhadap perebutan status.
Status dan perilaku dalam organisasi menurut Nagi yaitu :
1.      Perilaku seseorang harus di sesuaikan dengan statusnya.
2.      Perilaku seseorang diarahkan untuk lebih meningkatkan statusnya.
3.      Setiap perubahan yang mengarah kepada penurunan status, akan diartikan sebagai hukuman .
4.      Setiap perubahan yang dirasakan sebagai pembatasan terhadap usaha mencari keseimbangan, akan diartikan sebagai hukuman .

Perilaku antar kelompok dalam organisasi
Munculnya sebuah organisasi disebabkan karena anggotanya merasa tingkat produktivitas, kepuasan, dan kepuasan menjadi lebih tinggi bila bekerja secara bersama, dibandingkan mereka berusaha secara sendiri-sendiri. Apa yang terjadi terhadapa hubungan antar seseorang dengan orang lainnya, dapat pula terjadi terhadap hubungan antar kelompok. Hal ini berarti bahwa kelompok-kelompok yang ada dalam suatu organisasi perlu mendapatkan penjagaan, pemeliharaan, dan pengembangan.



Identifikasi dan analisis persoalan antar kelompok
Hubungan antara kelompok bervariasi antara keselarasan, permusuhan dan campuran antara keduanya. Variasi tersebut dapat dilihat dari prilaku, musalnya kerjasama, persaingan, dan konflik. Adapun identifikasi dan analisis persoalan dari beberapa gejala prilaku hubungan antar kelompok yang kurang baik adalah :
·         Lemahnya koordinasi
·         Rendahnya mutu komunikasi antar kelompok
·         Buruknya pendapat kelompok yang satu mengenai kelompok yang lainnya
·         Dan lain-lainnya

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi terdiri dari dua kata yaitu budaya dan organisasi. Konsep budaya menurut Koenntjoroningrat adalah budaya berasal dari budaya latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan. Budaya menurut Hofstede adalah nilai-nilai (values) dan kepercayaan (beliefs) yang memberikan orang-orang suatu cara pandang terprogram. Dari pengertian budaya tersebut mengandung makna sebagai berikut :
·         Adanya pola nilai, sikap tingkah laku, hasik karsa dan karya.
·         Budaya berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai dan lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan hidup, yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku.
·         Budaya merupakan hasil dari pengalaman hidup, kebiasaan-kebiasaan serta proses seleksi terhadap norma-norma yang ada dalam cara dirinya berinteraksi sosial.
·         Dalam proses budaya terdapat proses saling mempengaruhi dan saling ketergantungan, baik sosial maupun lingkungan non sosial.
Budaya ini meliputi: perilaku, bahasa, tatakrama, tata susiala, tradisi berbagai macam seni, moral dan etik. Suatu organisasi yang sudah berdiri cukup lama merupakan unit masyarakat dan unit kebudayaan sendiri terkait dengan bangsa, negara, suku dan lain sebagainya. Organisasi akan bergerak menuju unit budaya (cultural) mengalami institusionalisasi dan organisasi ditanami suatu jiwa solidaritas, suatu esprit de crops, senasib dan sepenanggungan. Lambat laun solidaritas itu akan menjadi seperangkat nilai-nilai, norma, kepercayaan, dan pendapat-pendapat umum yang dianut dan di junjung tinggi bersama. Selanjutnya lahirlah kebudayaan organisasi yang membuat organisasi tersebut mempunyai identitas sendiri atau jati diri yang khas, yang membedakannya dari organisasi-organisasi lainnya :
·         Budaya memiliki peran dalam menetapkan batas, artinya budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
·         Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
·         Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan individual.
·         Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
·         Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilak para anggota.

MEMELIHARA KEBUDAYAAN ORGANISASI
Memelihara kebudayaan organisasi yang dinilai sudah baik dan cocok dilakukan melalui :
·         Seleksi yang ketat pada waktu penerimaan pegawai baru, menurut pendidikan umum, skills dan kemampuan yang sesuai dengan kebudayaan organisasi.
·         Strategi, policy, dan keputusan-keputusan direksi atau top manajer yang tidak menimbulkan kontroversi.
·         Menyelenggarakan acara-acara pertemuan secara berkala dan teratur dimana semua warga organisasi di beri kesempatan ikut berpartisipasi aktif, spontan, dan antusias.

Nilai Pancasila sebagai tuntunan prilaku dan budaya organisasi
Pancasila diharapkan menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi pengembangan sikap dan perilaku setiap manusia indonesia, baik sebagai manusia pribadi, maupun sebagai manusia organisasi. Tanpa mengesampingkan ajaran dan nilai-nilai tertentu, agama dan kepercayaan.

Pancasila sebagai jatidiri pembinaan prilaku dan Budaya Organisasi
Pacasila sebagai dasar jatidiri : pancasila sebagai dasar negara indonesia, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, pancasila sebagai tujuan yang hendak di capai, pancasila sebagai perjanjian luhur rakyat indonesia.
Faktor lingkungan juga mempengaruhi efektivitas organisasi, begitu pula keadaan politik, perkembangan keadaan ekonomi, sistem nilai masyarakat terhadap prestasi seseorang dan prestasi organisasi. Perkembangan prilaku organisasi bila dihubngkan dengan proses pertumbuhan suatu organisasi
·         Prilaku organisasi dalam siklus kelahiran
-        Kewirausahaan sangat menonjol
-        Banak berpikir tentang ancaman dan peluang
-        Berani mengambil resiko dan Berorientasi pada tindakan
-        Komunikasi ke dalam dan ke luar
-        Bekerja keras dan ingin maju dan Banyak melakukan inovasi
-        Membangun visi perusahaan/organisasi, perilaku dan buaya
·         Prilaku organisasi dalam siklus berkembang
-        Birokrasi dan manajerial sangat menonjol
-        Mulai menerapkan prinsip manajemen yng lebih sistematis
-        Menyusun prosedur pelaksanaan kerja dan Inovasi mulai menurun
-        Hanya menduplikasi sukses sebelumnya
-        Sukses hanya di ukur dari aspek financial, tidak dari kepuasan karyawan
-        Timbul sikap cepat puas atas kesuksesan
-        Menurun sikap kritis terhadap tantangan dan peluang bisnis
-        Melakukan efesiensi tetapi tidak melihat dampak pada value
·         Prilaku organisasi dalam proses dewasa
-        Organisasi semakin besar dan unit organisasi makin berkotak-kotak
-        Komunikasi semakin memburuk
-        Kebiasaan kerja dan cara berfikir lama dipertahankan
-        Menolak inovasi cenderung mempertahankan status quo
-        Gaya semakin bikratik, takut mengambil resiko dan semangat kerja melemah
-        Kompetitor makin kuat
-        Tinbul perangkap bagi organisasi
·         Prilaku organisasi sekarang dalam siklus menjelang kemunduran
-        Tidak menyadari bahwa organisai mulai mundur
-        Masih berprilaku cara lama
-        Bekerja berkotak-kotak sampai malapetaka datang tanpa diduga
·         Prilaku organisasi dalam siklus kelahiran kembali (Rebirth)
-        Restrukturisasi bagian kemunduran, Dekat dan ramah pada pelanggan
-        Menyusun visi, misi dan value baru
-        Melakukan rekayasa ulang bisnis
-        Menganjurkan anggota organisasi untuk berani mengambil resiko
-        Menggairahkan inovasi dan member toleransi atas kegagalan
-        Menerapkan gaya kepemimpinan baru